Di setiap harinya kita tak bisa lepas dari kegiatan menggosok gigi
dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi. Kegiatan gosok gigi
sebaiknya dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari, terutama dilakukan sehabis
makan. Pernahkah anda dalam sehari saja tidak menggosok gigi? Karena
sesuatu hal, penulis pernah sesekali dalam sehari tidak menggosok gigi,
sehingga akibatnya mulut terasa tidak nyaman dan canggung bicara jarak
dekat dengan seseorang karena kuwatir bau mulut.
Ketika digunakan untuk sikat gigi, pasta gigi yang baik harus memenuhi sifat-sifat:
1. Dapat menghilangkan partikel-partikel asing, sisa makanan yang
menempel pada gigi, plak atau karang gigi, dan dapat membersihkan
gigi.
2. Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenagkan dan setelah menggunakan terasa segar dimulut.
Bahan baku pasta gigi tersusun atas :
1. Bahan polishing ( penggosok), merupakan salah satu bahan
terpenting untuk menghilangkan partikel-partikel sisa makanan yang
menempel pada gigi. Bahan yang sering digunakan diantaranya Aluminium
fosfat.
2. Bahan foaming ( pembusa ), berfungsi untuk membantu aksi bahan
polishig dengan membasahi gigi dan partikel makanan yang tertinggal pada
gigi dan juga berfungsi mengemulsikan lendir dimulut. Bahan pembusa
yang digunakan SLS ( sodium lauryl sulfonate ) dengan nama dagang
texapon, emal dll.
3. Bahan moistener ( pelembab ), berfungsi untuk mencegah pengeringan
dan pengerasan pada pasta gigi. Bahan yang sering digunakan diantaranya
Gliserin , Propylene glikol dll.
4. Bahan pengikat, berfungsi untuk mencegah terjadinya pemisahan
bahan pada pasta gigi. Bahan yang digunakan diantaranya sodium alginat.
5. Bahan pemanis, berfungsi untuk menberikan rasa manis pada pasta gigi. Bahan yang digunakan diantaranya sakarin.
6. Bahan pemberi rasa, berfungsi untuk memberikan aroma dan rasa pada
pasta dan menghindari rasa eneg atau mual. Disamping itu juga untuk
menambah kesegaran pasta gigi. Bahan yang digunakan minyak peppermint.
7. Bahan pengawet, berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi
dan biologi pasta gigi. Bahan ini haruslah tidak bersifat toksik. Bahan
pengawet yang digunakan sodium benzoat.
8. Bahan flouride, merupakan salah satu zat yang berfungsi untuk
pertumbuhan dan kesehatan gigi, melapisi struktur gigi dan ketahanannya
terhadap proses pambusukan serta pemicu mineralisasi. flournya
memberikan efek deterjen dan unsur kimianya mengeraskan lapisan email
gigi. Flouride yang banyak digunakan adalah salah satunya sodium
flouride ( NaF ). Pemberian flouride untuk pasta gigi dianjurkan 0,05% –
0,08%, karena kelebihan pemberian flouride akan mengakibatkan merusak
kesehatan. Penulis menganjurkan dalam pembuatan pasta gigi tanpa
flouride sih tak apa-apa.
Komposisi pembuatan pasta gigi
1. Alumium fosfat maksimal
2. Texapon 3%
3. Gliserin (15 – 20)%
4. Sodium alginat 25%
5. Sakarin secukupnya
6. Minyak peppermint secukupnya
7. Sodium benzoat 0,1%
8. Sodium flouride
9. Air Secukupnya
Peralatan yang dibutuhkan: wadah dan pengaduk kayu
Cara membuat pasta gigi
1. Sodium alginat + gliserin diaduk rata
2. (1) + Texapon diaduk rata
3. Air + Sodium benzoat aduk rata
4. (3) dicampur ke (2) aduk rata + NaF
5. (4) + Pemanis aduk rata
6. (5) + Aluminium fosfat aduk rata
7. (6) + Minyak peppermint aduk rata
8. Siap dikemas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar